Kisah Romantis Gus Dur Dengan Istrinya

Lain lagi dengan kisah Gus Dur, Sinta Nuriyah pernah bercerita wacana satu momen romantis bersama Gus Dur semasa hidup. Pada suatu kesempatan, sekitar tahun 1970, Gus Dur dan Sinta sedang pergi berdua menumpang becak sebagai salah satu pilihan alat transportasi yang umum dipakai masyarakat kala itu. Di tengah perjalanan ternyata hujan turun. Meski tidak terlalu deras, si pengemudi becak berinisiatif menutup seluruh kawasan penumpang dengan plastik layaknya kemudahan yang dipunya becak pada umumnya. Bukan hanya bab depan, sisi samping dan belakang juga ditutup dengan plastik warna transparan.

Tiba-tiba, di tengah jalan, Gus Dur mencium istrinya itu. Sontak, mendapati ciuman tersebut ibu empat anak itu bereaksi. Kepada Gus Dur, Sinta mengingatkan, ada tukang becak sempurna di belakang yang mungkin saja masih sanggup melihat. Apa jawab Gus Dur? “Biar saja, supaya ia kepingin,” ucapnya sambil tertawa.

Tidak hanya itu, meski Gus Dur yaitu cucu dari pendiri NU dan anak mantan menteri Agama, ternyata di masa awal-awal pernikahan, semua dilaluinya dengan kehidupan yang sangat sederhana dan serba pas-pasan. Tiap harinya Gus Dur mempunyai pekerjaan yakni memasukkan kacang ke dalam tiap kantung plastik, dan Sinta Nuriyah bertugas menutupnya dengan menggerakkan bab atas kantung dengan lilin yang menyala. Setelah semua final dibungkus, dengan berbekal sepeda, Gus Dur membonceng Sinta untuk mengantarkan semua bungkusan itu ke warung-warung strategis di segenap kota. Sinta tidak pernah malu, menjalani dengan senang hati semua itu, hingga beberapa tahun selanjutnya tanpa disangka sanggup menemani Gus Dur hingga menjadi Presiden Republik Indonesia. 

Tidak heran jikalau Sinta pernah menyampaikan di salah satu kegiatan televisi nasional, ”Gus Dur itu sosok panutan yang berhasil membawa perahu rumah tangga kebahagiaan. Karenannya, menjadi istri Gus Dur dalam suasana apa pun itu enak. Mau jadi presiden, mau jadi Ketua PBNU, mau jadi orang biasa yang serba pas-pasan, tidak ada bedanya. Saya sangat besar hati menjadi istri Gus Dur,” ucapnya dengan menahan air mata. 

Bagi Anda perempuan salihah mungkin sanggup menggandakan kesabaran dan ketulusan cinta Sinta Nuriya ini hingga mengantarkan lelaki yang Anda sayang di puncak karirnya. 

Sumber : Situs PBNU