Benarkah Iblis Termasuk Golongan Malaikat?

Di dalam memahami hakikat Iblis ini, para ulama terbagi menjadi dua pendapat:

1.) Sebagian beropini bahwa Iblis itu yakni jin yang dikala itu (sebelum diusir Allah dari surga) berada di antara malaikat, dan jin tersebut memiliki sifat dan ciri yang hampir sama dengan para malaikat. Sebagai dalilnya yakni firman Allah:

“Dan (ingatlah) dikala Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kau kepada Adam!’ Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia yakni dari (golongan) jin, maka beliau mendurhakai perintah Tuhannya.” (Al-Kahf/18: 50)

Jika Iblis itu termasuk malaikat, tentunya tidak akan berani berlaku takabur.(sombong). Iblis itu dijadikan dari materi yang sama dengan jin, menyerupai kisah Allah di dalam Al-Qur'an:

“Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan beliau Engkau ciptakan dari tanah.” (Shad/38: 76)

2.) Iblis yakni bab dari malaikat, alasannya yakni khitab (perintah) sujud tersebut ditujukan kepada malaikat. Lebih-lebih pengertian lahiriah ayat ini dan ayat sejenis menyampaikan bahwa Iblis itu bab dari malaikat.



Imam Baghawi menyampaikan di dalam kitab tafsirnya, At-Taisir, suatu pendapat yang paling benar. Ia mengatakan, “Sesungguhnya penyifatan malaikat bahwa mereka tidak akan melaksanakan maksiat terhadap yang diperintah Allah, merupakan bukti penggambaran maksiat bagi malaikat. Jika tidak demikian sudah barang tentu mereka tidak akan menerima kebanggaan alasannya yakni tidak berbuat maksiat terhadap perintah Allah. Namun, ketaatan para malaikat itu sudah menjadi huruf (watak), sedang maksiat bagi mereka merupakan sesuatu yang dipaksakan. Berbeda dengan manusia, taat merupakan takalluf (paksaan), sedangkan menuruti hawa nafsu merupakan akhlak yang ada pada diri manusia. Padahal tak sanggup dipungkiri lagi bahwa kemungkinan terjadinya maksiat dari malaikat, menyerupai yang terjadi pada Malaikat Harut dan Marut. Dengan demikian, perbedaan antara malaikat dan Iblis itu hanya terletak pada perbedaan sifat. Hal ini alasannya yakni kedua makhluk tersebut berada di alam gaib. Kita tidak sanggup mengetahui hakikatnya, dan tidak sanggup menambah isu kecuali berdasarkan nash yang terjamin kebenarannya.”


Sumber : Tafsir Al-Maraghi

Comments

Popular posts from this blog

16+ Contigo 24 Oz Coffee Mug Background

Get Philz Coffee Logo Transparent Pics

Good 24 Oz Coffee Travel Mug Viral