Ketika Nabi Berdoa Hingga Menangis

Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra. bahwa dia berkata, Umar bin Khattab ra. telah menceritakan kepadaku, katanya, “Tatkala terjadi Perang Badar, Nabi saw. memandang kepada sahabat-sahabatnya, mereka ada 310 orang lebih. Lalu memandang kepada kaum musyrikin yang ternyata mereka berjumlah 1000 orang atau lebih. Maka nabi kemudian menghadapkan wajahnya ke kiblat. Kemudian merentangkan tangannya dan mulailah ia menyeru Tuhannya keras-keras:

“Ya Allah, tunaikanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan kepadaku, Ya Allah kalau pasukan (yang kecil) ini Engkau binasakan juga, maka Engkau takkan disembah lagi di muka bumi.”

Beliau terus berseru kepada Tuhannya menyerupai itu dan tetap merentangkan tangannya sambil menghadap kiblat hingga jatuhlah mantelnya. Lalu tiba Abu Bakar menghampirinya, diambilnya mantelnya itu dan diletakkan pada kedua bahu beliau. Kemudian ia tak beranjak lagi dari belakang ia seraya berkata, “Ya Nabi Allah, cukuplah bagimu tuntutanmu akan kesepakatan Tuhanmu itu. Sungguh Dia niscaya akan menunaikan kepadamu apa yang telah Dia janjikan kepadamu.”

Maka Allah Ta‘ala pun menurunkan firman: “(Ingatlah), ketika kau memohon pertolongan kepada Tuhanmu, kemudian diperkenankan-Nya bagimu,..” (QS. Al-Anfal: 9). Dan tatkala terjadi pertempuran di hari itu dan Allah benar-benar mengalahkan orang-orang musyrik, ternyata 70 orang musyrik terbunuh dan 70 orang lainnya tertawan.

Sedang Al-Bukhari meriwayatkan juga dari Ibnu Abbas katanya, doa Nabi saw. pada Perang Badar:

“Ya Allah, sesungguhnya saya menuntut kepada-Mu kesepakatan dan sumpah-Mu. Ya Allah, kalau Engkau mau, biarlah Engkau takkan disembah lagi.”

Maka oleh Abu Bakar tangan ia pun ditariknya kemudian katanya, “Cukup,” dan Nabi saw. pun keluar sambil berkata:

“Golongan itu niscaya akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” (Al-Qamar/54: 45)



Dengan pemberitahuan dari Al-Qur'an, bahwasanya Rasulullah saw. mengerti bahwa untuk menang dalam perang, ada sebab-sebab lahiriah atau maknawiyah yang harus ditempuh. Dan bahwa Allah memiliki sunah-sunah umum dan mesti berlaku.

Namun demikian, ia pun tahu bahwa Allah sanggup saja memberi taufik kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara makhluk-Nya, yang dengan taufik itu orang-orang lemah pun sanggup mengalahkan orang-orang besar lengan berkuasa dan kelompok sedikit sanggup menghalau kelompok yang lebih banyak tanpa harus membatalkan sunah-sunah-Nya. Dan di luar semua itu, Allah pun sanggup menurunkan gejala kekuasaan-Nya untuk menyokong rasul-rasul-Nya.

Ringkasnya, tatkala Rasulullah saw. menyadari betapa lemah kondisi kaum mukminin dan betapa kecil jumlah mereka sebagaimana ia saksikan, maka dimohonnya Allah dan diserunya supaya memberi proteksi moril kepada mereka yang lebih menjamin kemenangan daripada sekedar kekuatan material. Di dikala itu, siapa pun yang menyaksikan doa yang ia panjatkan ikut terharu dan hanyut dalam doa ia dan ikut memohon pertolongan kepada Allah menyerupai yang ia lakukan.


Sumber : Tafsir Al-Maraghi

Comments

Popular posts from this blog

16+ Contigo 24 Oz Coffee Mug Background

Get Philz Coffee Logo Transparent Pics

Good 24 Oz Coffee Travel Mug Viral