Tewasnya Pemimpin Kaum Munafik (Abdullah Bin Ubay)

Setelah Allah menyebutkan kedustaan perkataan kaum munafik kepada Rasulullah saw., “Kami bersaksi bahwa engkau ialah benar-benar utusan Allah,” dan menjelaskan keburukan perbuatan mereka yang ditutupi dengan sumpah-sumpah palsu, kemudian menambahkannya dengan menyebutkan tabiat dan moral mereka, bergotong-royong mereka ialah ibarat tubuhtubuh keledai dan mimpi-mimpi burung pipit, kemudian Allah menyertakan keterangan bahwa sesungguhnya mereka ialah musuh-musuh Allah yang sebenarnya. Allah menambah klarifikasi ini semua dengan menyebutkan perbuatan mereka yang menunjukkan kedustaan dan kemunafikan mereka, tanpa meninggalkan keraguan bagi orang yang mengetahui alasan-alasan dan membebaskan diri dari kemunafikan. Di antara bukti-bukti itu ialah:

1.) Apabila mereka diminta untuk menghadap Rasulullah saw. semoga dia memohonkan ampunan bagi mereka atas dosa-dosa yang terlanjur mereka lakukan, mereka memalingkan kepala dan membuang muka alasannya ialah sombong dan enggan melakukannya.

2.) Mereka mengatakan, “Jika kami pulang dari peperangan dengan Bani Mushthaliq (salah satu kabilah Yahudi) ke Madinah, maka kami akan mengeluarkan orang-orang yang hina, yaitu Muhammad dan sahabat-sahabatnya.” Kemudian Allah mencela mereka alasannya ialah perkataan mereka itu, bahwa mereka ialah kaum yang tidak memiliki keinginan dan tidak memahami keagungan qudrah Allah dan keindahan ciptaan-Nya.



Telah diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. dikala memerangi Bani Mushthaliq, dia menundukkan mereka, mengalahkan, membunuh dan menawan. Jahjah bin Sa‘id Al-Gifari (pekerja Umar bin Khattab) berebut air dengan Sinan Al-Juhni (sekutu Abdullah bin Ubay), keduanya saling membunuh, sehingga berteriaklah Jahjah sambil mengatakan, “Tolonglah wahai kaum Muhajirin,” sedang Sinan berteriak sambil mengatakan, “Tolonglah wahai kaum Ansar.” Jahjah ditolong oleh seorang Muhajirin dan ia pun menampar Sinan. Maka Abdullah bin Ubay menyampaikan kepada kaum Muhajirin, “Kami tidak menemani Muhammad kecuali untuk ditampar. Demi Allah, tidak ada perumpamaan bagi kami dan mereka kecuali ibarat yang dikatakan orang, ‘Gemukkan anjingmu, niscaya ia akan memakanmu.’ Demi Allah bila kami telah pulang ke Madinah, tentulah orang yang mulia akan mengeluarkan orang yang hina dari Madinah.” Kemudian dia menyampaikan kepada kaumnya, “Jika kau menahan sisa makanan, maka akan menangislah orang ini dan sahabat-sahabatnya, sehingga mereka tidak akan menginjak lehermu. Maka janganlah kau memberi nafkah kepada mereka hingga mereka bubar dari sekitar Muhammad.”

Maka sampailah hal itu kepada Rasulullah saw. Lalu kata Umar, “Biarlah saya memenggal leher si munafik ini.” Beliau menjawab, “Jika demikian akan bergetarlah tanah-tanah di tanah Yatsrib.” (maksudnya akan merajalelalah kejahatan) Umar berkata, “Jika engkau tidak suka si munafik ini dibunuh oleh seorang Muhajir, maka perintahkanlah seorang Anshar.” Beliau menjawab, “Maka bagaimanakah bila orang-orang berbicara bahwa Muhammad membunuh para sahabatnya?” Kemudian dia berkata kepada Abdullah bin Ubay, “Engkaukah orang yang mengucapkan perkataan yang hingga kepadaku ini?” Abdullah bin Ubay menjawab, “Demi Allah yang menurunkan kepadamu Al-Kitab, saya tidak menyampaikan sedikit pun dari yang demikian itu. Akan tetapi, Zaid (maksudnya Zaid bin Arqam yang memberikan hal itu kepada Rasulullah saw.) itu benar-benar dusta.” Lalu turunlah ayat 5-8 surah Al-Munafiqun. 

Kemudian kata Rasulullah saw. kepada Zaid, “Wahai pemuda, sesungguhnya Allah membenarkan engkau dan mendustakan orang-orang munafik.” Setelah terang kedustaan Abdullah bin Ubay, maka dikatakan kepadanya, “Telah turun berkenaan denganmu ayat-ayat yang berat. Pergilah engkau kepada Rasulullah saw. semoga dia memohonkan ampunan bagimu.” Lalu ia pun memalingkan kepalanya dan mengatakan, “Apakah kalian memerintahkan saya untuk beriman kemudian saya beriman? Apakah kalian memerintahkan saya untuk menyucikan diri kemudian saya menyucikan diri? Tidak adakah hal lain selain saya harus bersujud kepada Muhammad?” Tidak usang kemudian Abdullah sakit dan meninggal.


Sumber : Tafsir Al-Maraghi

Comments

Popular posts from this blog

16+ Contigo 24 Oz Coffee Mug Background

Get Philz Coffee Logo Transparent Pics

Good 24 Oz Coffee Travel Mug Viral