Posts

Showing posts from January, 2017

Doa Menjaga Putra-Putri Dari Ancaman Kejahatan

Image
Pandangan mata mengandung hakikat. Pandangan mata sanggup berdampak jelek pada kesehatan seseorang terutama anak-anak. Karenanya Rasulullah SAW meminta sumbangan kepada Allah untuk Hasan dan Husein saat masih kanak-kanak dari gangguan setan dan efek pandangan mata jahat dan hasut. Di samping pandangan jahat penuh kedengkian, pandangan takjub dan bahagia meluap-luap tanpa dibarengi dzikrullah juga sanggup membawa efek negatif terhadap objeknya. Pernah dikisahkan sebanyak 70.000 penduduk meninggal dunia seketika sesudah salah seorang nabi di masa dahulu yang melewati negeri mereka memandang takjub akan padat penduduk dan makmurnya mereka. Untuk itu Rasulullah SAW mengajarkan doa sebagai berikut untuk melindungi belum dewasa dari semua efek tersebut. أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ. اَللّٰهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلَا تَضُرَّهُ “Aku menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah yang tepat dari seg

Ketika Nabi Membantu Orang Nasrani

Image
Suatu ketika Bilal ra. dan Rasulullah saw. sedang bertamu di kediaman Sayyidina Abu Bakar, tiba-tiba ada orang mengetuk pintu. Lantas Bilal membukakan pintu tersebut. Ternyata orang tersebut beragama Kristen yang tengah mencari Rasulullah. "Apakah di sini ada Muhammad bin Abdullah," tanya orang Kristen yang masih di depan pintu kepada Bilal. Bilal tidak menjawab, tapi mempersilakan tamu tersebut masuk ke dalam rumah Abu Bakar untuk berdialog pribadi dengan Rasulullah. "Hai Muhammad, jikalau engkau mengaku dan benar sebagai utusan Allah, maka tolonglah aku, alasannya kini saya sedang terzalimi," pintanya kepada Rasulullah Nabi Muhammad pun bertanya, "Siapa yang telah menzalimimu?" "Abu Jahal bin Hisyam, ia telah mengambil hartaku," jawab Nasrani. Lantas Rasullah beranjak bangkit dan bergegas menuju ke rumah Abu Jahal. Namun Bilal merasa keberatan dan ia berkata, "Sekarang waktu qailulah (sekitar pukul 11.00) sebagaima

Syarat Mutlak Keturunan Nabi Disebut “Habib”

Image
Tidak ada yang mengelak bahwa Nabi Muhammad SAW yakni insan paling baik, bahkan sempurna. Satu bukti, dia digelari Al-Amin (seorang yang jujur) oleh kaum Quraisy di zaman pra-Islam.   Namun demikian, seluruh keturunan yang mempunyai nasab eksklusif ke Nabi Muhammad SAW tidak menjamin bahwa budpekerti orang tersebut baik. Alasan untuk duduk kasus tersebut dijelaskan secara lugas oleh Pimpinan Majelis Kanzus Sholawat Pekalongan, Habib Luthfi bin Yahya. Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) ini menerangkan, meskipun mempunyai nasab eksklusif ke Rasulullah, belum tentu budpekerti orang itu baik alasannya yakni ini duduk kasus ma’shum (dilindungi Allah dari dosa). “Jangan heran bila (keturunan Nabi, red) ada yang berakhlak tidak baik, lah wong mereka tidak di-ma’shum kok,” tutur Habib Luhtfi dengan gaya bicaranya yang khas. Dengan demikian, menurutnya, berguru dan memahami sejarah secara tuntas sebagai cerminan berpikir dan berti

Pesan Penting Imam Al-Ghazali

Image
Ketahuilah, dengan kitab ini saya ingin memperlihatkan kepadamu permulaan-permulaan hidayah, semoga engkau melatih hawa nafsumu dengan mengamalkan seluruh isinya, semoga mengukur kebenaran pengakuanmu dengan mengistiqamahkan kandungan dan tuntunannya, dan semoga menguji hatimu di dalam mengimplementasikan seluruh ilmunya. Jika engkau mendapatkan hatimu tertarik kepada permulaan hidayah yang akan saya jelaskan dalam kitab ini, atau engkau mendapatkan motivasi yang tinggi lantaran membacanya dan hawa nafsumu tunduk serta menerimanya, maka bergegaslah engkau untuk mendaki bukit-bukit hidayah, semoga engkau segera mencapai puncaknya. Menyelamlah di dalam banyak sekali lautan ilmu semoga engkau menemukan banyak sekali rahasianya. Namun apabila engkau mendapatkan hatimu menunda-nunda di dalam mengamalkan isinya, padahal ia berkali-kali selalu mendengar usul untuk berbuat kebaikan, maka ketahuilah bahwa nafsu yang mengajak menuntut ilmu tersebut, ialah nafsu buruk yang mengajak menuntut

Ancaman Bagi Orang Yang Bunuh Diri

Image
“Muhammad bercerita kepada kami, Hajjaj bercerita kepada kami, Jarir bercerita kepada kami dari Al-Hasan, Jundub bin Abdillah bercerita kepada kami di masjid ini dan kami tidak lupa semenjak Jundub bercerita kepada kami, dan kami tidak mengkhawatirkan ia akan berdusta atas Rasulullah saw. Ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Ada seorang pria sebelummu itu terluka. Ia gelisah (tak sabar) kemudian ia mengambil pisau dan memotong tangannya, darah tidak berhenti (mengalir) hingga mati.” Allah berfirman, “Hamba-Ku menyegerakan kepada-Ku (mati) dengan dirinya, maka Aku mengharamkan nirwana atasnya.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Bab Cerita Tentang Bani Israil, Jilid IV, halaman 170) PENJELASAN HADIS  “Seorang pria sebelummu...” Yakni pada masa Bani Israil atau umat lainnya ada orang yang menderita sakit, akan tetapi, ia tidak sabar terhadap sakit yang dideritanya, kemudian ia mengambil pisau dan memotong tangannya sehingga ia meninggal, lantaran darahnya tak hentinya m

Ketika Khadijah Al-Kubra Menerima Salam Dari Allah

Image
“Zuhair bin Harb bercerita kepada kami, Ibnu Fudhail bercerita kepada kami, dari Umarah dari Abu Zur‘ah dari Abu Hurairah ra., ia berkata, “Inilah Khadijah, tiba kepadamu membawa kawasan yang ada kuliner atau kawasan yang ada minuman. Sampaikanlah salam kepadanya dari Tuhannya, dan berilah ia kabar besar hati dengan rumah dari permata yang berlubang tengahnya, tidak ada kegaduhan dan tidak ada kelelahan di sana.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Tauhid, Bab Firman Allah Ta‘ala, Mereka Ingin Mengganti Firman Allah, Jilid IX halaman 144) “Qutaibah bin Sa‘id bercerita kepada kami, Muhammad bin Fudhail bercerita kepada kami dari Umarah dari Abu Zur‘ah dari Abu Hurairah ra. ia berkata, “Jibril as. tiba kepada Nabi saw. kemudian ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini Khadijah tiba dengan membawa tempat, di dalamnya ada lauk-pauk, atau kuliner atau minuman. Jika ia tiba kepadamu sampaikanlah salam dari Tuhannya dan dariku. Berilah kabar besar hati dengan rumah di nirwana dari perm

Tiga Golongan Yang Dicintai Allah

Image
“Dari Abu Dzarr ra. dari Nabi saw. dia bersabda, “Tiga orang yang dicintai oleh Allah Yang Mahamulia dan Mahabesar, yaitu: seseorang yang mendatangi suatu kaum, ia minta kepada mereka dengan nama Allah, dan ia tidak minta alasannya yakni korelasi antara dia dan mereka, namun mereka mencegahnya, kemudian ada seseorang yang mengiringinya; dia memberinya secara rahasia, yang hanya diketahui oleh Allah Yang Mahamulia lagi Mahabesar dan orang yang diberinya. Dan suatu kaum yang berjalan di malam hari sehingga dikala ia lebih bahagia tidur daripada apa yang sedang mereka jalankan, mereka singgah dan meletakkan kepala mereka, kemudian di antara mereka ada seorang yang berdiri untuk merendahkan diri kepada-Ku dan membaca ayat-ayat-Ku. Dan seseorang yang berada di dalam pasukan, mereka bertemu musuh kemudian mereka berbalik ke belakang namun ia maju lagi sehingga ia terbunuh atau mendapat kemenangan.” (Diriwayatkan oleh An-Nasa'i dalam Sunannya, Bab Keutamaan Shalat Malam Dalam Perjalanan,

Ketika Nabi Mendoakan Umatnya Hingga Menangis

Image
“Yunus bin Abdi Al-A‘la Ash-Shadafi bercerita kepadaku, Ibnu Wahab memberitakan kepada kami, ia berkata, “Amr bin Haris memberitakan kepadaku, bergotong-royong Bakar bin Sawadah, menceritakannya dari Abdur Rahman bin Jubair, dari Abdullah bin Amr bin Ash ra., bergotong-royong Nabi saw. membaca firman Allah wacana Ibrahim as.: “Ya Tuhan, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia. Barang siapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku.” (QS. Ibrāhím/14: 36) dan Isa as. berkata, “Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka ialah hamba-hamba-Mu, dan jikalau Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Al-Mā'idah/5: 118) Beliau mengangkat kedua tangan seraya bersabda, “Ya Allah umatku, ...umatku,” dan dia menangis, Allah Yang Mahamulia dan Mahabesar berfirman, “Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad (padahal Tuhanmu lebih mengetahui) tanyalah kepadanya, “Apakah yang menimbulkan kau menangis?” Jibril as. tiba kep

Kisah Masuk Islamnya Etnis Tionghoa

Image
KH Ahmad Umar Abdul Mannan (1917-1980) yakni seorang kiai pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad Magkuyudan Solo, Jawa Tengah yang mempunyai toleransi tinggi. Beliau tidak pernah mengajari atau menanamkan kebencian kepada orang-orang dari kelompok etnis ataupun agama lain. Kiai Umar pernah berafiliasi bersahabat dengan seseorang dari etnis Tionghoa yang tidak beragama Islam. Ia bekerja sebagai pegawai Perusahaan Lisrik Negara (PLN) di Solo.  Pegawai PLN yang beretnis Tionghoa itu berjulukan Mugisi. Kiai Umar sering berinteraksi dengan Pak Mugisi terkait dengan tugasnya sebagai penagih rekening listrik terutama untuk wilayah Mangkuyudan -lokasi Pondok Pesantren Al-Muayyad- dan sekitarnya. Kiai Umar menaruh perhatian dan respek kepada Pak Mugisi, bukan saja alasannya yakni Mugisi mempunyai perbedaan etnis tetapi juga perbedaan agama.  Mugisi beragama Buddha atau malah Kong Hu Cu. Lebih menarik lagi bagi Kiai Umar yakni Pak Mugisi sering hanya menggunakan celana pendek dikala berke

Sifat Nabi Muhammad Saw. Yang Disebut Dalam Taurat

Image
“Abdul Aziz bin Abi Salamah bercerita kepada kami dari putra Hilal, dari Atha' bin Yasar, dari Abdullah bin ‘Amr bin Ash ra., sesungguhnya ayat ini yang terdapat di dalam Al-Qur'an, “Hai Nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi dan pemberi kabar bangga dan pemberi peringatan.” Allah berfirman dalam Taurat, “Wahai Nabi, sesungguhnya Aku mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar bangga dan pemberi peringatan serta penjaga umat, kau ialah hamba dan Rasul-Ku. Aku memberi nama kau Al-Mutawakkil (orang yang tawakal), tidak berperangai jelek dan tidak pula kasar, tidak berteriak-teriak di pasar, tidak menolak keburukan dengan keburukan tetapi memaafkan dan mengampuni. Allah tidakakan mematikannya sehingga ia menegakkan agama yang bengkok dengan risalah yang dibawanya, semoga mereka mengucapkan, “Tidak ada yang kuasa melainkan Allah, yang dengan kalimat tauhid itu Allah membukakan mata yang buta, indera pendengaran yang tuli dan hati yang tertutup.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukha

Doa Nabi Untuk Umatnya Yang Dikabulkan Allah

Image
Dari Abdullah bin Kinanah bin Abbas bin Mirdas As-Sulami, sebenarnya ayahnya memberitakan dari ayahnya, bahwa Nabi saw. berdoa untuk umat dia di sore hari Arafah, dan doa itu dikabulkan (oleh Allah), “Sesungguhnya Aku mengampuni mereka selain orang yang zalim, sungguh Aku akan mengembalikan hak orang yang dizalimi dari orang yang zalim.” Beliau bersabda, “Wahai Tuhanku, bila Engkau berkehendak, maka Engkau sanggup memberi akibat nirwana kepada orang yang dizalimi dan Engkau sanggup pula mengampuni orang yang zalim (berbuat aniaya).” Allah belum memperkenankan doa Nabi sore itu. Paginya ketika di Muzdalifah, Nabi kembali mengulangi doa itu, maka apa yang dimohonkan itu dikabulkan. Ia berkata, “Rasulullah saw. tertawa atau ia berkata, “Beliau tersenyum.” Abu Bakar dan Umar bertanya, “Demi ayah dan ibu kami, sesungguhnya ini yakni ketika yang tidak semestinya engkau tertawa, namun apa yang menimbulkan engkau tertawa? Semoga Allah memberkahi umurmu.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya musuh A

Takut Kepada Allah Dapat Mendatangkan Ampunan-Nya

Image
“Musa bin Isma‘il bercerita kepada kami, Abu ‘Awanah bercerita kepada kami, Abdul Malik bercerita kepada kami dari Rib‘iy bin Hirasy, ia berkata, ‘Uqbah bin ‘Amr berkata kepada Hudzaifah, “Sudikah kiranya kau bercerita kepada kami sesuatu yang kau dengar dari Rasulullah saw.?” Ia menjawab, “Sesungguhnya saya mendengar dia bersabda, ‘Sesungguhnya saat Dajjal keluar dengan membawa air dan api, maka api yang dilihat oleh insan hakikatnya yaitu air yang dingin, sedangkan air yang dilihat oleh manusia, hakikatnya yaitu api yang membakar. Maka barang siapa di antara kalian menjumpai hal demikian, maka hendaklah ia menempatkan diri (memilih) api, alasannya sesungguhnya ia yaitu air tawar yang dingin.’ Hudzaifah berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya ada seorang pria sebelum kau didatangi oleh malaikat untuk mencabut ruhnya; kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Apakah kau berbuat kebaikan?’ Ia menjawab, ‘Aku tidak tahu.’ Dikatakan kepadanya, ‘Lihatlah.’ Ia berkata, ‘Aku tidak t